Puluhan Gudang Mebel di Pondok Bambu Terbakar
Puluhan gudang kayu dan mebel di Jalan Gotong Royong, RT 02/02 Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur ludes Terbakar, Senin (8/8) sekitar pukul 07.00. Banyaknya material yang mudah terbakar, membuat api sulit dipadamkan warga.
Dugaan sementara kebakaran dipicu hubungan arus pendek listrik. Ada sekitar 19 unit mobil pemadam yang kita kerahkan ke lokasi kejadian
Di bawah guyuran hujan, warga Pondok Bambu, harus berjibaku memadamkan kobaran api dengan peralatan seadanya. Namun api langsung membesar karena banyak barang mudah terbakar. Bahkan sempat terjadi beberapa kali ledakan yang diduga berasal dari drum berisi tiner atau cairan zat kimia lainnya.
Andi (37), warga sekitar mengatakan, puluhan bangunan yang terbakar ini merupakan milik pengrajin mebel. Umumnya adalah gudang tempat penyimpanan kayu, bengkel mebel, hingga lemari dan baja ringan, etalase. Diperkirakan jumlah bangunan yang terbakar ada sekitar 20 bangunan.
Kebakaran di Swiss-Belhotel Telan Dua Korban Jiwa"Yang terbakar kebanyakan gudang kayu dan mebel. Kebakaran seperti ini pernah terjadi sekitar tiga tahun lalu. Namun kebakaran kali ini lebih parah kondisinya karena jumlahnya sangat banyak," kata Andi.
Kasie Operasi Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaiman mengatakan, dugaan sementara kebakaran dipicu hubungan arus pendek listrik. Belum diketahui pasti jumlah bangunan yang terbakar. Sebab hingga pukul 08.10 api masih berkobar dan petugas melakukan proses pemadaman.
"Dugaan sementara kebakaran dipicu hubungan arus pendek listrik. Ada sekitar 19 unit mobil pemadam yang kita kerahkan ke lokasi kejadian," ucap Gatot.
Neneng (52) salah seorang pemilik bengkel mebel, histeris melihat tempat usaha yang dimilikinya lebih dari 20 tahun itu ludes terbakar. Ia sendiri tidak tinggal di bengkel tersebut dan tahu adanya kebakaran setelah mendapatkan telepon dari rekannya yang di lokasi kejadian.
"Saya tahunya ada teman nelpon, katanya bengkel meubel terbakar. Setelah sampai di sini ternyata benar," tandas Neneng sambil menangis.